Laman

Selasa, 21 September 2010

Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani

IBRANI 2:1-4
KESELAMATAN YANG BESAR

Ayat 1 dimulai dengan kata “Karena itu…..” jadi ada hubungannya dengan pasal sebelumnya. Karena begitu dasyatnya perkara-perkara yang Allah sediakan bagi putra-putra Allah, maka ayat ini mengatakan bahwa kita harus memperhatikan apa yang telah kita dengan supaya kita tidak hanyut dibawa arus gelombang pengajaran, doktrin-doktrin, ajaran-ajaran manusia, dll.
Arus bekerja di bawah permukaan air, tidak kelihatan tapi sangat kuat dan membahayakan manusia karena membuat terseret dan tenggelam. Gelombang ada di atas permukaan, bisa membuat manusia bisa terbenam ke dasar.

Ayat 2, ada firman yang disampaikan malaikat-malaikat tapi firman yang disampaikan putra2 Allah lebih tinggi dari firman yang disampaikan malaikat-malaikat (Ibrani 1:6-8). Waktu Rasul Paulus bertemu langsung dengan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik, kemudian Tuhan mengasingkan dia ke Padang Gurun Arabia dan disitulah dia belajar Injil yang mulia, yang tidak terkatakan dan sulit dipahami. Oleh karena itu ia tidak dapat menyampaikan dengan hikmat manusia, tetapi dengan keyakinan akan kuasa Allah. (I Kor 2:1-5).

Imamat Rajani adalah dimensi roh yang mulia, yang tidak diurai dengan bahasa manusia, hanya bisa disingkapkan oleh kuat kuasa Roh Kudus. Rasul Paulus memutuskan untuk tidak mengetahui apapun selain Yesus yang telah disalibkan. Berita salib Yesus Kristus itulah kemuliaan Allah.

Ayat 3, ada keselamatan yang jauh lebih besar dari apa yang pernah kita dengar. Ada pengharapan akan hal-hal yang jauh lebih baik lebih dari hal-hal fana yang dikejar manusia. Ada pelayanan kehidupan yang berasal dari hidup yang tak terbinasakan. Ada dunia yang akan datang, ketika Kerajaan Allah didirikan di bumi, dimana Kristus dan para pemenang yang memerintah. Tubuh kita akan diubah menjadi tubuh kemuliaan, inilah berita keselamatan yang jauh lebih besar dari apa yang manusia dengar (ayat 5). Dunia yang sekarang akan dihancurkan dan dunia yang akan datang telah ditaklukkan oleh Kristus. Perkara-perkara ini sangat dirindukan oleh nabi-nabi PL. Mereka telah melihat tentang keselamatan yang lebih besar dan dunia yang akan datang ini, tapi mereka tidak memasukinya karena disediakan bagi kita yang hidup di akhir zaman.

Ayat 6-8, apakah manusia itu sehingga Tuhan mengangkat manusia begitu tinggi ? Mazmur 8:1-10 adalah pernyataan Tuhan bahwa manusia diangkat melebihi keterbatasan kemanusiaan untuk memerintah bersama Kristus. Dalam dimensi yang terbatas, manusia masih mengalami sakit, tua, mati, kemerosotan, tapi Allah telah menjanjikan dimensi waktu Allah atau dimensi kekekalan yang tidak terbatas lagi. Yesus mati dan bangkit dan masuk dalam dimensi ini, dan menjanjikan dimensi kekekalan ini anak-anakNya.

Ibrani 2:10, Yesus membawa manusia kepada keselamatan yang sempurna tapi melalui penderitaan. Penderitaan itu yang membentuk kita untuk menjadi srupa serupa segambar manusia. Yesus memimpin kita kepad kemuliaan melalui penderitaan. Salib adalah kemuliaan Allah.

Ayat 11, Yesus menjadi yang sulung dari banyak saudara. Harusnya ada perbedaan derajat antara kita dengan Yesus. Kita adalah manusia fana, bersifat daging, sebagai ciptaan. Tapi Kristus bersifat rohani, dia Allah, dia pencipta. Tapi Ia menguduskan kita supaya kita mendapat bagian dalam kekudusanNya, dia membawa kita masuk dalam kemuliaanNya. Kita menjadi teman sepewaris dengan Kristus.

Ayat 12, Yesus menyatakan nama Allah bagi kita. Dialah Yehovah Rapha, Yehovah Shalom, Yehovah Jireh, Yehovah Nissi, Yehovah Sebaoth, dll. Yesus memberitakan namaNya, ia tidak menyembunyikan diriNya, menyembunyikan identitasNya kepada kita. Ada pujian dan pengagungan di tengah-tengah umatNya.

Ayat 13, Tubuh Kristus adalah putra-putra yang diberikan Allah kepada Yesus Kristus. Yesus memberikan putera-putera kepada Yesus, sebagai hasil dari ketaatan Yesus sebagai benih gandum yang jatuh ke tanah dan mati.

Ayat 14, Putera-putera Allah ini bukan berasal dari darah dan daging. Supaya Yesus dapat menjadi Bapa bagi anak-anakNya, Ia turun ke muka bumi untuk merasakan penderitaan, kelemahan, keterbatasan yang dialami manusia. Sehingga dalam ketaatanNya sampai mati di kayu salib, Yesus telah mengalahkan musuh manusia yang terakhir yaitu maut.

Ayat 15, kemenangan Yesus atas maut telah melenyapkan kengerian terhadap maut.

Ayat 16-18, bukan malaikat yang Ia kasihani tetapi kita yang merupakan keturunan Abraham secara rohani. Yesus telah melewati kehidupan sebagai manusia, sehingga Dia mengerti keadaan, kelemahan, pergumulan kita sehingga waktu Dia naik ke surga menjadi Imam Besar Agung, Dia menjadi pendoa syafaat dan pembela buat umatNya di muka bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar