Laman

Selasa, 21 September 2010

Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani

IBRANI 1 :5-14
(Sambungan)

Ayat 1, Allah tidak pernah berkata kepada malaikat, “Engkau anakKu, Kau kuperanakkan hari ini, Aku menjadi BapaMu dan Engkau menjadi anakKu.” Waktu Yesus datang ke muka bumi ini, Yesus membuka pewahyuan bahwa Allah itu Bapa. Sebelumnya dalam PL, Allah dikenal sebagai hakim, panglima perang, raja, dll tapi Yesus datang untuk memberikan suatu gambaran hubungan Anak dan Bapa, yang juga harus dialami oleh orang-orang pillihanNya.

Yohanes 14:8-9, Filipus berkata, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepadaku. Itu sudah cukup.” Filipus rindu melihat Allah sebagai Bapa. Banyakj generasi yang tidak memiliki Bapa, mereka seperti yatim piatu secara rohani. Tapi Yesus datang dengan menggambarkan Bapa yang sejati bagi anak-anakNya.

I Yohanes 3:1, lihat, betapa besar kasih Bapa kepada kita, karena kita dijadikan anak-anakNya. Betapa luar biasanya kita bila menjadi anak dari Allah yang hidup, Allah yang luar biasa. Seorang bapa yang mengenal anaknya, mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan anaknya, mendidik dan menghajar anaknya supaya anaknya dapat mengambil bagian dalam kemuliaanNya.

Allah menyatakan diri sebagai Bapa karena kebutuhan emosional manusia, yaitu manusia selalu mencari jati dirinya, siapa dirinya, kenapa dia ada di dunia ini. Oleh karena ada nama pribadi, nama keluarga, untuk menyatakan identitas manusia. Tapi manusia yang jatuh dalam dosa, dibesarkan dalam lingkungan yang berdosa, sehingga iblis merusak jati diri manusia, sehingga banyak karakter, pribadi, dan sifat-sifat yang rusak karena gambar diri yang rusak. Oleh karena itu, ketika Yesus menyatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, Yesus sedang menyalurkan kuasa kesembuhan, pemulihan gambar diri manusia.

Ayat 6, Yesus, Anak Allah yang sulung, datang ke dunia, Allah memerintahkan semua malaikat untuk menyembah Yesus. Dimensi anak laki-laki Allah jauh lebih tinggi dari dimensi malaikat karena Anak mempunyai nama BapaNya, sifat BapaNya, warisan BapaNya. Walaupun Anak dalam rupa manusia, tapi ada sifat, otoritas dan hubungan yang special dengan Bapa Surgawi. Kalau kita masuk dalam dimensi putra-putra Allah ini, maka kita lebih tinggi dari malaikat.

Ayat 7, Bapa membuat malaikat-malaikat ini menjadi badai (angin, roh, bhs asli) yang melayang-layang. Malaikat menjadi pelayan-pelayan. Jadi, malaikat adalah roh yang melayani. Semua orang-orang kudus mendapat pelayanan malaikat dalam menyelesaikan tugas yang Allah percayakan di muka bumi.

Ayat 8, Anak mempunyai tahta yang kekal dan tongkat kerajaan. Inilah simbol pemerintahan ilahi. Setiap orang-orang pilihan yang masuk dalam dimensi anak laki-laki Allah, mempunyai tahta dan tongkat kerajaan, untuk memerintah dalam alam roh dan mengalahkan serta menghancurkan musuh-musuh kita.

Ayat 9, Anak Laki-Laki Allah adalah orang-orang yang paling berbahagia karena ada minyak urapan yang mengurapi kita. Yesus waktu melayani penuh dengan penderitaan, penghinaan, teror, intimidasi, bahkan mati di kayu salib tapi Ia telah diurapi dengan minyak sukacita sehingga Yesus selalu penuh dengan sukacita oleh Roh Kudus. Tidak ada iblis, roh jahat, dosa apapun yang dapat merampas sukacita Yesus. Anak-anak Allah tidak bisa dikuasai oleh roh murung, roh dukacita karena ada sumber sukacita dalam hidup mereka. Sukacita karena Tuhan adalah kekuatan kita.

Ayat 10-12, merupakan apa yang terjadi di bumi dan surga. Bumi dan Langit (surga) akan digulung, akan diganti dengan langit (surga) dan bumi yang baru. Sama seperti Tuhan telah meletakkan dasar bumi dan langit demikian juga Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru.

Ayat 13-14, Tuhan membuat kita menjadi pemenang, menginjak musuh-musuh di bawah kaki kita. Malaikat tidak mendapat janji untuk menginjak musuh di kaki mereka, tapi anak laki-laki yang akan duduk dalam pemerintahan Allah. (Wahyu 3:21). Janji-janji kemenangan diberikan kepada kita yang hidup di akhir zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar