Laman

Selasa, 21 September 2010

Pelajaran Alkitab, Kitab Ibrani

IBRANI 1:1-4

Allah Berfirman Dengan Perantaraan AnakNya

Kitab Ibrani berbicara tentang segala sesuatu yang lebih baik, Injil yg lebih baik, panggilan yang lebih baik, keselamatan yang lebih baik, tabernakel yang lebih baik, dan lain-lain. Kitab Ibrani ditulis karena pada waktu itu orange-orange Yahudi mencoba menyatukan kembali dua perjanjian, yaitu PL dan PB. Mereka ingin menggabungkan Kitab Taurat dengan kebenaran PB. Tata cara, lambang, simbol, sunat, dll ingin diterapkan lagi oleh orang percaya Yahudi dalam ibadah jemaat mula-mula. Itulah sebabnya Allah membangkitkan Rasul Paulus, seorang yang dibesarkan dalam didikan Yahudi yang sangat kuat tapi tidak mengenal kebenaran yang sejati sampai ia bertemu langsung dengan Yesus di jalan menuju Damsyik, dan disitulah ia mendapat panggilannya dalam Injil Kasih Karunia.

Ayat 1 dan 2, pada jaman dulu Allah berbicara kepada nabi-nabi dengan berbagai cara. Misalnya, nabi Yesaya, Yeremia, Yeheskiel, yang mendapat penglihatan dan suara Tuhan untuk disampaikan kepada umat. Tetapi pada zaman akhir ini Allah berbicara dengan perantaraan anakNya (His son, anal laki-lakiNya). Anak laki-laki adalah ahli waris, berhak menerima segala sesuatu. Kita masuk dalam panggilan anak laki-laki Allah karena kita akan mewarisi segala sesuatu dalam Kerajaan Allah.

Roma 8:17, “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, berhak menerima janji-janji Allah. Jika kita menderita bersama Dia, kita akan dipermuliakan bersama Dia.” Yang kita warisi adalah janji-janji Allah, tidak bisa dilihat mata, tidak dapat dibandingkan dengan hal-hal yang ada dalam dunia. Orang yang pegang janji Allah, walau belum digenapi tapi hidupnya sudah luar biasa. Abraham menanti janji Allah digenapi selama 25 tahun, tapi perjalanan panjang sebelum janji itu digenapi telah membuat hidup Abraham begitu luar biasa diberkati dan berkuasa. Begitu Yusuf, walau penderitaan panjang sebelum janji Allah digenapi, tapi hidup Yusuf dipelihara, makin lama makin berkuasa sehingga dia betul-betul menjadi penguasa di Mesir.

Dengan penderitaan jalan salib sampai golgota, maka Yesus disempurnakan dan berhak menerima segala kemuliaan dan hormat. Begitu juga dengan hidup kita. Penderitaan salib itu akan membawa kita mewarisi janji-janji Allah yang mulia dan berharga.

Roma 8:29, orang yang dipilih dari semula, ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus, yang adalah anak sulung Allah. Kalau Yesus menolak taat kepada Bapa untuk datang ke muka bumi dan menebus manusia, maka Yesus tetap anak tunggal. Tapi karena Yesus taat pada Bapa dan datang ke bumi mengambil bagian dalam kehidupan manusia, maka Yesus menjadi sulung dari banyak saudara. Dia menjadi benih yang jatuh ke tanah dan mati, dan menghasilkan banyak buah yang serupa.

Yakub sangat merindukan hak kesulungan sehingga siang dan malam ia melewatkan dalam kemah, untuk mendengar kisah-kisah perjanjian orange tua dan nenek moyangnya dengan Allah. Sebaliknya, Esau adalah seorang pemburu yang mengejar semua kesenangan-kesenangan dunia, dan menganggap rendah hak kesulungan. Hak kesulungan adaah berkat rohani, anugerah dan perkenan Allah dalam roh sehingga langit terbuka dan mencurahkan berkat-berkat dalam kehidupan seseorang.

Wahyu 3:14, Yesus Kristus adalah Saksi yang setia dan benar, permulaan dari segala ciptaan Allah. Sebelum Allah menciptakan segala sesuatu, yang pertama kali ada adalah Firman. Firman adalah Yesus, oleh karena itu Yesus adalah permulaan dari segala sesuatu, permulaan dari kehidupan manusia.

Yesus telah menjadi benih yang jatuh ke tanah dan mati yang akan menghasilkan benih yang serupa dengan Yesus. Setiap Firman telah jatuh ke dalam kehidupah kita akan menghasilkan kehidupan yang serupa dan segambar dengan Yesus, sehingga Bapa di surga akan mempunyai panen yang berharga di muka bumi ini yaitu saudara-saudara Yesus. Yakobus 5:7 berkata bahwa Bapa di surga seperti petani yang sabar menantikan hasil yang berharga dari muka bumi. Dengan sabar bapa mengolah tanah dan telah menginvestasikan benih yang berharga yaitu kehidupan Yesus di muka bumi. Bapa akan panen anak laki-laki Allah yang serupa dengan benih Yesus Kristus.

Ibrani 1:3, Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Waktu Yesus melayani, orang-orange berdosa dijamah oleh Tuhan sebelum Tuhan membuka mulutNya karena ada kemuliaan dan kasih yang terpancar dari wajah Kristus. Kita juga memancarkan kemuliaan dan gambaran Kristus sehingga orange-orange yang melihat kita merasakan sukacita, berkat, anugerah. Orange yang banyak dalam hadirat Allah adalah orang yang paling banyak memancarkan kemuliaan Allah, sama seperti Musa yang begitu turun dari Sinai wajahnya bersinar-sinar oleh kemuliaan Allah.
Allah menopang segala yang ada dengan firmanNya. Bumi dan isinya terjadi oleh firman, sehingga firman yang menopang segala sesuatu yang ada dalam dunia ini. Firman dari Allah yaitu Yesus dan roh Allah yang melayang-layang membuahi firman itu terjadilah apa yang tidak ada menjadi ada, yang tidak terlihat menjadi terlihat. Oleh karena itu, kalau Tuhan menarik firman dari muka bumi maka segala sesuatu di bumi ini lenyap.

Dan setelah Yesus selesai mengadakan penyucian dosa, Yesus duduk di sebelah kanan Allah, di tempat yang tinggi. Jam 9 Yesus disalibkan dan jam 3 Yesus menghembuskan nafas. Dalam hukum Taurat Jam 9 adalah jam korban pagi dan jam 3 petang adalah jam korban petang. Jadi waktu Yesus di atas kayu salib, Yesus menjadi anaik domba Allah yang tersembelih untuk menggenapi korban pagi dan korban petang bagi manusia. Oleh karena itu waktu Yesus menghembuskan nafas terakhir, Yesus berteriak “Sudah genap”, karena Ia telah menjadi domba yang tersembelih dan dengan darahNya sendiri Ia telah menyucikan segala sesuatu.

Waktu korban pagi adalah jaman gereja mula-mula dan korban petang adalah akhir zaman, dimana kita akan menggenapi rencana Allah akhir zaman. Akan bangkit anak laki-laki Allah pada waktu korban petang. Firman harus benar-benar menopang hidup kita hingga hidup kita dengan hal-hal yang ajaib, dan siap masuk dalam manifestasi anak-anak Allah.

Yesus telah menyelesaikan pengampunan dosa dengan persembahan atau korban yang sempurna, dan sesudah itu Yesus naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan menjadi Imam Besar yang mendoakan kita selama-lamanya. Ia mendapatkan kedudukan yang jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, dan namaNya berkuasa di bumi, surga dan di bawah bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar